Download puput-1.pdf in Ziddu.com
Minggu, 17 Mei 2015
Teorema Phytagoras
Pengertian
dan Pembuktian Teorema Phytagoras
1. Pengertian Teorema Phytagoras
Teorema Phytagoras atau yang lebih
dikenal Dalil Pythagoras merupakan salah satu dalil yang paling sering
digunakan secara luas. Dalil ini pertama kali ditemukan oleh Pythagoras,
yaitu seorang ahli matematika bangsa yunani yang hidup dalam abad keenam Masehi
( kira-kira pada tahun 525 sebelum Masehi ).
Dalil ini sesungguhnya telah dikenal
orang-orang Babilonia sekitar 1.000 tahun sebelum masa kehidupan Pythagoras dan
sampai saat ini masih digunakan antara lain untuk pelayaran, astronomi, dan
arsitektur.
Teorema Pythagoras ini adalah
teorema yang sangat terkenal. Teorema ini akan sering digunakan dalam
menghitung luas bangun datar. Selain digunakan dalam perhitungan pada bangun
datar, perhitungan pada dimensi 3 atau yang lain juga sering menggunakan
teorema Pythagoras.
Teorema Pythagoras berbunyi:
pada suatu segitiga siku-siku berlaku sisi miring kuadrat sama dengan jumlah
kuadrat sisi-sisi lainnya. Secara umum, jika segitiga ABC siku-siku di C maka
teorema Pythagoras dapat dinyatakan
. Banyak
buku menuliskan teorema ini sebagai
. Dengan c
adalah sisi miring.
2.
Pembuktian Teorema Phytagoras
Bukti dari teorema Pythagoras sangat
bermacam-macam. Sangat banyak cara untuk membuktikan teorema ini. Di sini
akan diberikan beberapa bukti teorema Pythagoras. Dari bukti yang sangat
mendasar sampai bukti yang cukup rumit. Kebanyakan bukti teorema Pythagoras
adalah pengembangan dari bukti-bukti inti (bukti-bukti dasar).
Bukti 1
Disediakan 4 buah segitiga
siku-siku. Perhatikan gambar di atas. 4 segitiga di atas adalah segitiga yang
sama. Mempunyai sisi-sisi a, b dan c. dan sisi c merupakan sisi miring dari
segitiga tersebut. Ketiga segitiga disampingnya adalah hasil rotasi 90, 180 dan
270 derajat dari segitiga pertama.
Luas masing-masing segitiga yaitu
Sehingga luas
4 segitiga tersebut adalah
.
Segitiga-segitiga tersebut kita atur
sedemikian sehingga membentung persegi dengan sisi c seperti gambar berikut.
Perhatikan gambar hasil susunan 4
segitiga tersebut. gambar tersebut membentuk sebuah persegi dengan sisi c. dan
didalamnya ada persegi kecil. Panjang sisi persegi kecil tersebut adalah
.
Secara langsung kita dapat
menentukan luas persegi besar tersebut, yaitu
. Dan secara tidak
langsung, luas persegi besar dengan sisi c tersebut adalah sama dengan luas 4
segitiga ditambah luas persegi kecil yang mempunyai sisi
. Sehingga diperoleh,
Bukti 2
Perhatikan gambar. Gambar tersebut
adalah gambar 2 persegi. Persegi yang besar adalah sebuah persegi yang
mempunyai panjang sisi a, dan persegi kecil mempunyai panjang sisi yaitu b.
Luas persegi yang besar tentunya
adalah
. Dan luas persegi kecil
adalah
. Sehingga luas bangun
diatas adalah 
Kedua persegi tersebut kita
gabungkan. Dan kita buat garis sedemikian sehingga seperti pada gambar. Sisi c
menjadi sisi miring dari segitiga tersebut. kemudian kita potong
segitiga-segitiga tersebut. dan kita pindahkan ke bagian atas dan samping kanan
seperti pada gambar berikut.
Luas persegi dengan sisi c tersebut
tentunya adalah
. Karena 2 persegi pada
awal tadi adalah sama dengan 1 persegi besar dengan sisi c diatas, maka
tentunya luas 2 persegi pertama sama dengan luas persegi besar dengan sisi c
tersebut.
sehingga, 
Bukti 3
Gambar tersebut adalah gambar sebuah
trapesium yang dibentuk dari 3 segitiga. Luas trapesium tersebut adalah
.
dicari menggunakan rumus luas trapesium. Yaitu setengah dikalikan dengan jumlah
sisi yang sejajar dikali tinggi trapesium. Mencari luas bangun datar diatas
dapat juga menggunakan jumlah luas segitiga (perhatikan gambar). yaitu
Luas yang dihitung adalah tetap.
Yaitu bentuk trapezium tersebut. sehingga haruslah kedua luas yang dicari dengan
langkah yang berbeda itu harus sama. Diperoleh,
3. Triple
Phytagoras
Tiga buah bilangan a, b dan c dimana
a, b dan ? bilagan asli dan c merupakan bilangan terbesar, dikatakan merupakan
tripel Pythagoras jika ketiga bilangan tersebut memenuhi hubungan :
c2
|
=
|
a2+b2
|
atau
|
b2
|
=
|
c2-a2
|
atau
|
a2
|
=
|
c2-b2
|
CONTOH :
Manakah diantara tigaan berikut yang
merupakan tripel Pythagoras ?
a. 9, 12, 15
b. 13, 14, 15
c. 5, 12, 13
PENYELESAIAN
a.
|
Angka terbesar 15, maka c = 15, a
= 12 dan b = 9
152 = 122 +
92
225 = 144 + 81 225 = 225
Jadi 9, 12, 15 merupakan tripel
pythagoras
|
b.
|
Angka terbesar 15, maka c = 15, a
= 13 dan b = 14
152 ¹ 132 +
142
225 ¹ 169 + 196 225 ¹ 365 Jadi 13, 14, 15 merupakan bukan tripel pythagoras |
c.
|
Angka terbesar 13, maka c = 13, a
= 12 dan b= 5132 = 122 + 52
169 = 144 +25 169 = 169 Jadi 5, 12, 13 merupakan tripel pythagoras |
Jenis Segitiga
Hubungan nilai c2 dengan
( a2 + b2 ) dapat digunakan untuk menentukan jenis
segitiga. Jika a, b, dan c adalah panjang sisi-sisi suatu segitiga dengan :
- c2 > a2 + b2 , maka segitiga tersebut merupakan segitiga tumpul
- c2 = a2 + b2 , maka segitiga tersebut merupakan segitiga siku-siku
- c2 < a2 + b2 , maka segitiga tersebut merupakan segitiga lancip
CONTOH :
Tentukanlah jenis segitiga berikut (
lancip, siku-siku, atau tumpul ), jika sisi-sisinya :
a. 6, 8, 10
b. 0,2 ; 0,3 ; 0,4
c. 11, 12, 14
PENYELESAIAN :
a.
|
Untuk sisi segitiga 6, 8, 10
102 = 62 + 82
100 = 36 + 64 100 = 100
Jenis segitiga adalah segitiga
siku-siku
|
b.
|
Untuk sisi segitiga 0,2 ; 0,3 ;
0,4
0,42 > 0,22
+ 0,32
0,16 > 0,04 + 0,09 0,16 > 0,13 Jenis segitiga adalah segitiga tumpul |
c.
|
Untuk sisi segitiga 11, 12, 14142
< 112 + 122
196 < 121 + 144 196 < 265Jenis segitiga adalah segitiga lancip |
Langganan:
Postingan (Atom)